Sunday 10 January 2016

MENDIDIK ANAK DI ERA MAYA

Assalmualaikum wr wb.^^ ane tulis post ini berhubungan ane baru baca suatu majalah islam yang menurut ane isi nya bagus. Selamat Membaca.

Penting nya mendidik anak dalam islam.

                Pendidikan anak adalah perkara yang sangantpenting di dalam islam. Dalam Al-Quran kita bisa lihat bagaimana Allah SWT menceritakan petuah-petuah luqman yang merupakan bentuk pendidikan bagi anak-anaknya. “dan (ingatlah) ketika luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi palajaran kepadanya:”hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah SWT, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah SWT) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (Qs. Luqman: 13). Begitu pula dalam hadits-hadits Rasulullah SAW, kita temui juga banyak bentuk-bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan beliau mendidik anak secara langsung. Diantaranya sebuah riwayat dari Abdullah bin Abdul Asad anak tiri Rasulullah SAW”Aku seorang anak kecil di bawah pengasuhan Rasulullah SAW dan pada waktu makan tanganku berkeliaran kesana kemari ke setiap sudut nampan maka Rasulullah bersabda,”Wahai anak. Sebutlah nama Allah SWT dan makanlah dengan tangan kananmu dan ambil makanan yang dekat darimu”.(HR.Al Bukhari dan Muslim).
                Seorang pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya tanggung-jawab mereka di hadapan Allah SWT terhadap pendidikan putra-putri mereka. Tentang perkara ini, Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang baha bakarnya adalah manusia dan batu”.(At-Tahrim: 6). Dan dalam sebuah Rasulullah SAW bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban”.(HR.Al Bukhari dan Muslim).
                Seiring teknologi yang semakin maju dan dunia digital yang semakin maje dan dunia digital yang semakin berkembang pesat, ternyata memberikan tantangan baru bagi para orang tua. Membesarkan anak di era maya ini terbilang berat. Sebagai orang tua, selai harus bisa mengikuti perkembangan teknologi, kita juga perlu memiliki siasat baru dalam mengasuh anak.
                Berbagai macam reaksi orang tua dalam menyikapi tantangan teknologi internet, dan pengaruhnya terhadap anak mereka. Paling tidak ada 3 kategori orang tua dalam hal ini:
1.Menarik diri.
                Seperti seorang ayah yang berkata “Saya tidak akan memberikan fasilitas komputer dan internet kepada anak-anak saya dan saya memastikan tidak akan pernah memberikannya!”. Cara ini sepertinya bijak, padahal ibarat gelembung udara suatu saat pasti pecah (entah karena pemberontakan dari dalam atau tekanan dari luar). Sikap seperti ini hanya efektif untuk jangka pendek, sedasngkan dalam jangka panjang justru berakibat fatal. Karena dia tidak mengasah keterampilan anak agar sensitif dan mampu menilai atau memilih suatu perkara.
2. Menyerahkan diri.
                Seperti perkataan seorang ibu “zaman memang sudah berubah. Saya memberikan anak saya kebebasan menggunakan teknologi supaya semakin canggih dan pintar”. Sang ibu berpikir terlalu positif dalam menanggapi manfaat teknologi. Jenis orang tua seperti ini terlalu menyederhanakan masalah. Adalah sebuah kecerobohan besar jika kita membiarkan anak-anak melayari dunia maya dan menikmati semua yang disajikan di sana. Orang tua wajib memertimbangkan keterbatasan anak untuk menilai dan membedakan.
3. Menerima dengan kritis
Yaitu orang tua yang ketika hendak memberikan komputer atau smartphone dengan akses internet kepada anak-anaknya, mereka harus melewati sejumlah diskusi panjang. Lewat proses yang relatif melelahkan disertai debat, protes, dan wajah manyun. Tapi pada akhirnya, pasca memastikan nilai, aturan, bahaya, dan batasan maka kesepakatan kedua belah pihak pun tercapai. Orang tua seperti inilah yang cerdas dalam mendidik anak di zaman yang penuh tantangan ini.
Bahaya Internet Bagi Anak
Penggunaan internet oleh anak-anak tanpa kontrol dan pengawasan dari orang tua tentu mendatangkan efek negatif dan bahaya bagi anak. Diantara bahaya tersebut adalah:
1.Kecanduan.
Anak-anak yang menghabisakan sebagian besar waktu mereka di internet cenderung menunjukkan pperilaku yang aneh yang ditandai dengan dorongan untuk berada di internet sepanjang waktu, sengga anak mungkin menghindari semua kegiatan dan menjadi tenggelam dalam dunia maya. Dalam sebuah kasus yang pernah terjadi di China ada beberapa remaja yang mengalami kecanduan permainan sampai mereka memakai popok agar tidak usah pergi ke kamar mandi. Selain itu anak yang gila internet dan game online akan tersita waktunya, seharian hanya di depan laptop atau komputer, ini akan mengacaukan jadwal shalat, makan, istirahat, dan belajar si anak. Akibatnya lupa ibadah, istirahat tidak terratur, susah makan dan malas belajar. Tentu hal ini sangat merugikan dan mengganggu tumbuh kembang anak.
2. Kurang aktivitas fisik
Ada sejumlah permainan yang tersedia di internet dan ini telah membuat kebanyakan anak untuk menghindari semua kegiatan di luar ruangan. Dengan tidak adanya aktivitas fisik, anak-anakk dapat dengan mudah menjadi mangsa banyak penyakit, dan duduk terus di depan layar komputer dapat merusak mata anak, dan menyebabkan ketegangan pada leher dan bahu. Selain itu juga bisa membuat mereka gagal untuk mengembangkan keterampilan diri.
3. Akses pronografi.
Ini adalah salah satu dampak negatif terbesar internet bagi anak-anak. Internet telah memberikan media yang mudah bag anak-anak untuk mendapatkan akses ke pornografi, dan ini dapat mengantarkan mereka kepada perbuatan dosa dan zina.
4.Kejahatan Cyber.
Internet juga telah mempermudah elemen yang tidak bermoral untuk berhubungan dengan putera puteri kita dan ini telah menyebabkan penigkatan kasus penculikan, pencabulan, dan pencurian identitas. Perilaku semacam ini sangat beresiko dan telah membuat anak-anak sangat beresiko dan telah membuat anak-anak sangat terjerumus dalam pergaulan buruk serta rentan menjadi korban kejahatan cyber.
CARA PEMAKAIAN YANG BENAR.
Bagai pedang bermata dua, meskipun ada satu sisi yang membahayakan internet juga punya sisi yang bermanfaat. Salah satu manfaatnya adalah kita bisa menambahkan wawasan untuk pengetahuan anak serta memperkenalkan kepada anak tentang banyak hal yang ada di dunia. Akan tetapi tidak dipungkiri, kita sebagai orang tua harus lebih waspada mengawasi anak dalam menggunakan internet. Kalau tidak diawasi bisa jadi bukan manfaat yang diperoleh malah mudharat yang didapat. Berikut ini ada beberapa saran dalam memberikan layanan internet untuk anak anda:
1.       Megatur waktu anak bermain internet.
Jangan pernah memberi wewenang penuh kepada anak untuk bermain internet. Atur waktu-waktu tertentu untuk anak bermai internet. Sehingga orangtua bisa mengawasinya. Namun jangan sampai anak kita merasa dirinya diawasi. Karena bisa jadi si anak malah tidak nyaman sehingga mencari cara internetan di luar, termasuk di warnet. Membatasi waktu anak berinteraksi dengan internet juga sekaligus mengajarkan anak untuk disiplin. Semua ibadah, sekolah, internetan, belajar, lebih penting orangtua dan orang rumah konsisiten terhadap peraturan yang telah dibuat. Terutama kedua orangtua harus sudah sepakat.
2.       Mengontrol seccara berkala gadget dan komputer anak.
Cek secara berkala dan acak isi gadget atau komputer anak. Apakah ada sms maupun file-file yang tidak baik untuk anak di gadget maupun komputernya. Sebaiknya caranya tanpa sepengatuhuan anak, karena jika dengan izin terlebih dahulu seara tidak langsung, kita mengajari anak untuk berbohong, sebab jika di dalam gadget ada sms maupun file yang orangtua tidak membolehkan, secara spontan anak akan mencari alibi (berbohong) kepada orangtua. Kalu anak diberi komputer pribadi sebaiknya letakkan di tempat terbuka seperti ruang keluarga. Orangtua maupun penghuni rumah lain bisa dengan mudah mengawasi apa yang dilakukan anak pada komputer yang terhubung internet. Dan sekali-sekali ceklah
3.       Jadilah sahabat terbaik anak.
Salah satu cara paling jitu mengawasi anak dalam menggunakan internet adalah dengan cara orangtua menjadi sahabat anak. Biasanya seorang akan menceritakan semua yang terjadi pada sahabatnya. Jika orangtua menjadi sahabat anak maka anak akan tidak ragu menceritakan semua yang dialaminya pada orangtua. Jadilah sahabat anak baik di dunia nyata maupun dunia maya. Artinya jika si anak pengguna media sosial seperti facebook sebaiknya menjadi sahabatnya di facebook juga. Disamping itu orang tua juga harus selalu menasehati anak tentang dampak buruk internet.
TERAPI BAGI YANG KECANDUAN
                Kecanduan internet merupakan sebutan bagi mereka yang sudah mengalami kesulitan untuk terlepas dari internet. Dalam beberapa menit sekali, secara sadar ataupun tidak sadar mereka selalu mengakses internet. Sayangnya, candu terhadap internet ini memiliki dampak negatif. Kecanduan internet dapat disembuhkan, namun membutuhkan proses yang cukup lama. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi kecanduan internet:
1.       Meningkatkan ilmu agam.
Pendidikan agama merupakan pendidikan dasar yang sangat mempengaruhi gaya hidup seseorang. Dalam agama islam, kita diajarkan untuk memanfaatkan waktu dengan baik. Allah SWT berfirman, yang artinya: “Demi massa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nesehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya mentapi kesabaran”(QS.Al Ashr.). dan rasulullah juga bersabda: “Tidak akan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat hingga (ia)  ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya, sudahkah ia amalkan? Tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan untuk apa ia belanjakan? Tentang jasadnya. Untuk apa ia gunakan?(HR.At-Tirmidzi). Dengan menyadari hal tersebut, diharapkan kita dapat membatasi diri dalam meggunakan internet sehingga waktu yang kita miliki tidak terbuang percuma.
2.       Niat dan membulatkan tekad.
Seorang pecandu internet yang ingin kembali normal harus mempunyai tekad yang kuat dan niat dari dalam diri sendiri untuk mengurangi penggunaan internet yang berlebihan.
3.       Mengurangi durasi penggunaan internet.
Misalnya, yang biasanya membuka internet selama 5 jam per hari, dikurangi satu jam, menjadi 4 jam per hari. Pengurangan waktu tersebut dilakukan secara bertahap.
4.       Melakukan kegiatan yang bermanfaat.
Carilah kegiatan yang lebih bermanfaat seperti memperbanyak ibadah, olahraga, belajar, aktif oraganisasi, melakukan hobi, dan sebagainya.
5.       Bersosialisasi
Berkumpullah dengan keluarga, teman, tetangga, dan lain-lain. Ketika sedang berkumpul, lakukanlah interaksi sosial dengan baik.

Wallahu A’lam.

Semoga Bermanfaat, Wassalam
Read more ...

My Blog List

Followers

Counter Visitor

Flag Counter

Total Pageviews

Twitter Me

Designed By Farisms07